Selasa, 15 September 2009

Sebuah renungan yang membingungkan

Ya Alloh jika ini adalah jalan yang ENGKAU tunjukan

Dari hasil pengajian di rumah... 

Terlepas dari dikotomi hadits shahih atau dhoif, bahasa syariah memang penuh dgn kepentingan. walaupun sebenarnya tujuan pokoknya adalah mengesakan ALLAH SWT. syariat itu sarana/tatacara untuk mengesakan ALLAH SWT. nah dari sinilah muncul berbagai kepentingan nafsuiyah. baik bersifat pribadi atau golongan. sehingg pentarjiman dan penggunaan dalil dicari yg menguntungkan pribadi/kelompoknya. terlepas dari itu semua. dalam bahasa hakekat sy bisa tuliskan" SEMUA APA YG TERJADI DI TIAP KEJADIAN MAKHLUKNYA SUDAH ADA SEJAK AWAL PENCIPTAANNYA, TERMASUK DIBUMI MANA IA AKAN MATI, HNY SJ SAKING CANGGIHNYA SISTEM KOMPUTER INI, SEAKAN AKAN SEMUA YG ADA ADALAH HARUS KITA USAHAKAN, KALAU TIDAK BEGITU TIDAK TERJADI. PADAHAL SEGALA DAYA UPAYA HANYALAH MILIK ALLAH, SEMUA APAPUN BENTUKNYA, DARI AWAL DAN AKHIRNYA TERMASUK KEJADIAN YANG MENGIRINGI HIDUPNYA SUDAH ADA DALAM SCRIP AWAL PENCIPTAANNYA" seperti kita buat srip programnya catur, coba orang akan terheran-heran kok bisa ya..saya jalan disini dia jalan kesitu , kok bisa mikir ya komputer, dan sampai-sampai kita dikalahkanh dalam permainan catur itu. padalah scripnya hanya permainan binari matematika akan bahasa log. apalagi sistem komputernya ALLAH SWT. yach ..... lalkukan aja yg ingin dilakaukan, sembari niat baik , pasti kita akan ditunjukkan ibadah yg mana yg benar dan terbaik yg kita lakukan. kalau sudah tahu begini maka memintapun kita akan sia-sia. sehingga orang-orang yg sudah tinggi ilmu ma'rifatnya tap pernah meminta apapun dari tuhannya, karena dia menyadari bahwa segala yg ia minta sebenrnya telah ada dlm dirinya, justru ia sering larut dlm zdikir mengagungkannya. sehingga pula yg diucapkan hanya meninggikan namanya, dgn asmaul husnah, dan kalimat kalimat toyibah, yg justru di dlmnya tak ada kata-katan mohon dan minta. KENAPA KOK LANGSUNG SY AJAK PADA PENGERTIAN HAKEKAT YG NB NYA TASAWUF, karena menurut sy pertanyaanmu2 mu sudah pada kedudukan orang yg akan melangkah kemaqom/kedudukan pemikiran yg lebih tinggi. karena telah mengetahui dan mengerti banyak sekali konsep-konsep pemikiran syariah yg NBnya untuk orang awam/biasa. dalam tingkatan pemahaman akan menuju pd dzat wujud tunggal/esa/ahad itu harus melalui tahapan pemikiran SYARIAH, TASYAWUF, TOREKOT, DAN MA'RIFAT. jd jawaban atas berbagai pertanyaanmu tadi, pertama kamu harus YAQIN, kalau Allah maha tahu, maka ia tak usah diberitahu, ia sudah pasti tahu akan apa yg terbaik untuk hambanya yg namanya SURYA. itu saja sekarang tingkat poemikiranmu, nah kalau sudah pada tingkat pemikiran seperti ini sudah tak bisa sembarangan di didialogkan dengan sembarang orang. ini bahasan khusus. masalah syariah lakukan saja yg riil dicontohkan nabi, dgn niat hanya ALLAH tujuannya, maka yg lainnya pasti akan ikut. tanpa diminta ia akan datang dlm ketepatan fungsinya. apapun urusannya. INILAH YG NAMANYA KEYAKINAN SEJATI. dari kekacuan syariat yg penuh kepentingan masuk pd pemahaman khusus yg akan menghadirkan ketenangan dlm kekhususkan ibadah. fase meningkatnya pemahaman Syariat ke tasawuf ini harus hati-hati karena sangat membingunkan, jd pahami sedikit-demi sedikit segalah keinginan dan kejadian dan kembalikan bahwa keinginan dan kejadian itu telah ada dalam proses awal penciptaannya, garis besarnya kebalikan pd sumbernya ALLAH SWT.

Tidak ada komentar:

.