Kamis, 11 September 2008

Bawang Putih Dapat Turunkan Tekanan Darah

Dr. JOHN BRIFFA, special to The Epoch Times


Bawang putih sering dipuji sebagai obat alami, khususnya berkaitan dengan jantung. Mengonsumsi bawang putih dengan teratur dikatakan dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskuler. Di masa lalu bawang putih dipercaya dapat meningkatkan kesehatan karena memiliki kemampuan menurunkan tekanan darah.

Ulasan yang dilakukan sebelumnya menunjukkan tujuh percobaan terhadap dampak bawang putih (dalam bentuk tepung) dibandingkan dengan placebo (obat rekayasa/bukan obat sebenarnya): Tiga diantaranya menunjukkan penurunan yang berarti pada systolic blood pressure (ukuran tekanan darah yang lebih tinggi- systolic mengindikasikan tekanan puncak pada arteri yakni pada saat jantung berdetak), sementara yang empat menunjukkan penurunan yang berarti pada ‘diastolic blood pressure’ (ukuran tekanan darah yang lebih rendah -diastolic mengindikasikan tekanan pada arteri pada saat jantung beristirahat diantara detaknya). Secara keseluruhan, hasilnya mengindikasikan bahwa bawang putih mempunyai potensi menurunkan tekanan darah.

Sejak ulasan ini dipublikasikan, bukti-bukti lain menjadi jelas. Kini, di lingkungan ilmu pengetahuan, ilmuwan mengangkat topik ini, yang terkini dengan sebuah metaanalisis (analisis tingkat tinggi) yang dikombinasikan dengan hasil sebelas studi yang relevan.

Hasilnya menunjukkan hal-hal sebagai berikut: secara keseluruhan, hasil statistik menunjukkan penurunan yang berarti dalam systolic blood pressure (penurunan rata-rata 4,6) dan secara keseluruhan, tidak ada penurunan yang berarti secara statistik dalam diastolic blood pressure (tekanan darah diukur dalam mmHg).

Penulis studi ini juga memisahkan data dari masing-masing individu dalam penelitian yang mengisyarakatkan mempunyai tekanan darah tinggi (140/190 atau lebih tinggi).

Dalam kelompok ini, hasilnya menunjukkan secara statistik penurunan yang berarti pada ‘systolic blood pressure’ (rata-rata penurunan 8,4) dan secara statistik penurunan yang berarti pada ‘diastolic blood pressure’ (rata-rata penurunan 7,3).

Penulis menekankan bahwa bila dampak bawang putih terhadap tekanan darah secara keseluruhan yang terlihat dalam ulasan diterapkan pada populasi yang menyeluruh, resiko penyakit radiovaskuler dan kematian akibat penyakit jantung diharapkan akan turun 8 sampai 20%. Mungkin dapat diingat bahwa bawang putih mungkin bisa mengurangi resiko penyakit radiovaskuler dengan mekanisme yang lain juga, khususnya dampak ‘anticoagulant’ atau mencairkan bekuan darah (bawang putih adalah pengencer darah seperti halnya aspirin)

Dosis penggunaan bawang dalam studi terhadap tekanan darah adalah 600 hingga 900 mg. Salah satu unsur aktif utama bawang putih yang dipercaya adalah allicin (senyawa yang mengandung sulfur, dipercaya berperan memberikan aroma khas pada bawang putih serta memiliki berbagai kemampuan menguntungkan). Dosis penggunaan bawang putih dalam studi disamakan dengan dosis allicin 3,6 hingga 5,4 mg per hari.

Sebutir bawang segar mengandung 5 hingga 9 mg allicin. Agar dampaknya maksimal, bawang seharusnya dikonsumsi dalam kondisi mentah (tidak dimasak). (rtr/tnm/feb)


Tidak ada komentar:

.